Mengatasi Degradasi Moral Anak

Anak adalah tumpuan masa depan orang tua. Begitu besar harapan seorang ayah dan seorang ibu agar anaknya menjadi anak yang diharapkan, pintar, cerdas, sukses dalam sekolah atau kerja, cantik, ganteng, punya agama yang baik, berbakti kepada kedua orang tua, bahkan bisa memberikan nilai kebanggaan untuk kedua orang tua. Harapan-harapan itu tentu bukan suatu yang special, karena hampir seluruh orang tua berharap hal yang sama terhadap anak mereka. Tentu saja di jaman modern sekarang ini harapan-harapan itu memerlukan perjuangan yang ekstra keras, karena lingkungan dan kondisi jaman yang kadang kurang mendukung. Bagaimana tidak, era ini adalah era yang “was was” bagi para orang tua. Masalah degradasi moral anak merupakan hal yang pelik dan sulit dicegah kecuali ada peran aktif orang tua dan lingkungan sekitarnya. Tidak perlulah kita menyalahkan Negara, karena semua kembali ke keluarga sebagai Negara terkecil dalam suatu Negara.



Permasalahan moral yang semakin merosot memang menjadi sesuatu yang sangat vital. Negara ini berada di tangan anak-anak kita sekarang, kalau anak-anak kita saja sudah mengalami degradasi moral alias penurunan moral terus apalagi yang bisa kita banggakan? Ketika jaman saya kecil, seorang anak benar-benar taat dan nurut sama orang tuanya atau kepada guru-gurunya. Rasa hormat dan sopan santun unggah ungguh masih sangat kental pada diri mereka, sedangkan sekarang? Orang tua atau guru layaknya teman bermain yang bisa dibentak, diberi kata-kata kurang etis, dan lain sebagainya. Memang benar orang tua dan atau guru bisa menjadi teman baik bagi anak, tetapi dalam koridor batas batas norma kesopanan dan unggah ungguh. Tentu saja anak harus tetap menghormati yang lebih tua, dan yang tua menyayangi yang lebih muda.

Banyak hal yang menyebabkan degradasi moral anak, diantaranya lingkungan pergaulan, pengaruh miras, obat-obat terlarang, narkoba, tawuran, bahkan kemajuan teknologi yang disalah gunakan. Semua itu juga bisa didukung oleh peran orang tua yang kurang dalam memberikan pendidikan moral etika kepada anaknya. Kalaulah di sekolah tentu anak hanya mendapat porsi kecil karena lebih mengejar kemampuan akademik. Tentu porsi rumah tangga dan lingkungan sekitarlah yang sangat berperan menjadikan anak baik atau tidak baik. Selain itu peran Negara juga dalam menangkal gempuran budaya asing yang banyak mengobrak abrik moral anak-anak bangsa ini. Nilai kebudayaan lokal yang mengajarkan tepo seliro unggah ungguh tergeser oleh budaya asing yang lebih mengedepankan kebebasan berekspresi.

Lalu bagaimana kita menyikapi permasalah tersebut. Sekali lagi bahwa peran orang tua sebagai Negara terkecil dalam Negara sangat penting, keharmonisan rumah tangga sangat memberikan pengaruh bagi anak. Sebagian besar anak broken home lari ke hal-hal negative (meskipun tidak semua). Selain itu lingkungan masyarakat memang harus lebih peduli terhadap keadaan sekitarnya. Ingat bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Jangan sampai generasi kita rusak karena kelalaian kita sendiri. Peran Negara juga diperlukan untuk menjamin generasi mudanya menjadi generasi yang baik. Karena kalau anak-anak kita rusak tentu Negara juga akan semakin rusak kedepannya. Bahkan mungkin penetapan kurikulum sekolah juga memberikan pengaruh meskipun tidak terlalu besar. Tentunya membangun moral yang baik bagi generasi kita kedepan diperlukan dukungan dari semua kalangan, dari rumah tangga, masyarakat, Negara, juga para agamawan. Dengan rasa optimistis pasti kita mampu mengatasi masalah degradasi moral ini, asalkan semua kalangan memberikan dukungan.

Itu sekedar sharing tips saja dari ilmuku.net semoga bermanfaat. Tidak ada yang tidak mungkin asal kita berusaha. Salam…….

◄ Posting Baru Posting Lama ►