Teknik penanaman sangat menunjang keberhasilan dalam bercocok tanam, terutama untuk tanaman buah dan sayuran. Beberapa cara sering dilakukan misal dengan pemberian pupuk pada tanah, baik itu dengan pupuk kimia ataupun pupuk organik. Tujuannya tentu saja hanya untuk meningkatkan hasil tanam. Teknik penanaman pun terus berkembang, dan selanjutnya dikenal istilah budidaya tanaman hidroponik (hidro=air, ponos=kerja), bisa diartikan sebagai cara bercocok tanam tanpa tanah tetapi menggunakan bahan lain seperti air atau pasir atau kerikil, tentunya dengan pemberian unsur hara yang terkendali.
Teknik penanaman secara hidroponik ini terbagi atas beberapa macam. Teknik yang pertama dengan kultur air, dalam teknik ini tanaman ditumbuhkan pada media tertentu yang dibagian dasarnya terdapat larutan mengandung unsur hara sehingga ujung akar akan menyentuh larutan yang mengandung unsur hara tersebut. Cara selanjutnya adalah dengan kultur agregat, dengan media tanam berupa pasir, kerikil, arang, sekam padi, atau yang lainnya yang sudah disterilkan. Pemberian unsur hara dengan cara melarutkan ke air dan mengalirkan ke media, biasanya menggunakan selang kecil untuk mengalirkannya. Teknik yang lain adalah dengan memelihara tanaman dalam selokan atau parit yang sempit, yang terbuat dari lempengan logam anti karat. Selanjutnya dialiri dengan cairan unsur harasehingga sekitar akar tanaman akan terbentuk lapisan tipis sebagai makanan tanaman. Lapisan tipis ini seperti film, sehingga teknik ini disebut sebagai nutrient film tecnihque.
Hal terpenting dalam penanaman menggunakan system hidroponik adalah unsur hara. Pemberian unsur hara yang teratur tentunya akan membuat tanaman tumbuh cepat dan subur. Larutan unsur hara bisa diperoleh dengan cara melarutkan garam-garaman pupuk dalam air. Selain unsur hara hal terpenting selanjutnya adalah media tanamnya, karena akan mempengaruhi kesuburan tanaman.media yang baik adalah media yang terjamin kelembabannya secara stabil, dengan system drainase yang baik.
Keunggulan dari system hidroponik ini diantaranya adalah produksi yang lebih banyak dengan satuan luas yang sama, tenaga kerja lebih sedikit, pemakaian pupuk lebih hemat, pemakaian air lebih efisien, lingkungan kerja bersih, dapat benar-benar terkontrol mengenai kelembaban, suhu, pH, sampai dengan masalah hama. Bahkan lokasi yang seharusnya tidak mungkin ditanami tanaman tertentu menjadi mungkin dengan teknik budidaya tanaman hidroponik ini.